Dialog Prajaniti di KEMENPAREKRAF

Dialog di Kemenparekraf
Bagikan

Hari ini, Kamis, 14 November 2019, Pengurus DPP Prajaniti Hindu Indonesia diterima berdialog dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio di Kantor KEMENPAREKRAF Jln Medan Merdeka Barat.

Rombongan DPP Prajaniti berjumlah 9 orang dipimpin langsung Ketua Umum KS Arsana, sedangkan Menteri Wishnutama didampingi oleh Deputi BPIK Kemenpar Ibu Giri Adnyani, pakar pariwisata Prof. I Gde Pitana, Asisten Deputi yang membawahi wilayah Indonesia Timur termasuk Bali, dan Staf Kementerian.

Dialog ini merupakan respon Menteri atas surat DPP Prajaniti. Butir-butir isi dialog:

1. Menteri Wishnutama menyampaikan bahwa pernyataan/wawancara yang dimuat di media tidak dituliskan utuh sebagaimana fakta dalam acara wawancara Menteri dengan wartawan pada saat itu. Berita dan video beliau yang beredar ada yang tidak nyambung antara judul, isi, dan konteksnya. Bahkan berita dan video yang disebarkan justru tidak menyampaikan hal utama pernyataan Menteri tentang pentingnya pelestarian budaya Nusantara yang justru sangat beliau junjung tinggi. Bapak Menteri menjelaskan bahwa kata “muslim friendly” yang beliau maksudkan bukan dalam arti “ramah” namun seperti halnya “children friendly” ataupun “disable friendly”, dalam arti bila wisatawan muslim dapat dengan gampang mengakses dimana tempat ibadah terdekat, restoran halal, dll.
Atas hal ini Prajaniti menyarankan agar Bapak Menteri membuat keterangan pers terbuka, beliau memperhatikannya dengan mempertimbangkan dampaknya.

2. Menteri Wishnutama secara terbuka meminta maaf bila berita dan video yang beredar yang tidak mencerminkan sikap, pemikiran, dan kebijakan beliau menimbulkan kegaduhan dan kesalahpahaman di masyarakat.

3. Menteri Wishnutama menyampaikan bahwa budaya-budaya masyarakat di Indonesia, yang memiliki keunikan masing-masing, harus di- protect dari semua trend yang ada termasuk “wisata halal”.

4. Menteri Wishnutama memastikan bahwa kebijakan kepariwisataan pada kementerian yang beliau pimpin adalah dalam kerangka melindungi alam dan menjaga kearifal lokal budaya di Indonesia.

5. Menteri Wishnutama menyampaikan beliau sangat mengagumi dan menghargai budaya-budaya masyarakat, dan beliau menjamin sepanjang beliau jadi menteri tidak akan membuat kebijakan yang merugikan apa lagi merusak budaya yang telah ada di Nusantara termasuk budaya masyarakat Bali.

6. Prajaniti menyampaikan bahwa dalam kehidupan sosial bermasyarakat kita boleh dan wajar berbeda-beda, namun begitu dalam kehidupan bernegara maka landasannya hanya satu yaitu Pancasila. Saat ini telah banyak kegiatan di masyarakat yang menyimpang dari ideologi Pancasila, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus menjadi pelaku terdepan dalam meluruskan penyimpangan-penyimpangan itu. Menteri Wishnutama menyetujui hal ini dan akan menjadikannya dasar dalam membuat kebijakan kepariwisataan.

7. Prajaniti memberi masukan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang pentingnya peningkatan quality tourism, Menteri Wishnutama sangat setuju akan hal ini.

Tim DPP Prajaniti yang ikut berdialog:
1. Irjen Pol (Purn.) IGM Putera Astaman (Penasehat)
2. Drs. Sunarto, M.Pd. (Penasehat)
3. KS Arsana (Ketua Umum)
4. Komang Priambada (Wakil Ketua Umum)
5. Wayan Kantun Mandara (Ketua Bidang Agama dan Lintas Iman)
6. Ketut Mulya Arsana (Ketua Bidang Hukum dan HAM)
7. Ni Made Setiasih (Wakil Sekretaris Jenderal)
8. Nyoman Sarya (Wakil Bendahara Umum)
9. K. Dwipayana (Dokumentasi)

[telah dibaca 140 kali]


Bagikan