Membangun Ibu Kota Negara Baru Untuk Indonesia Maju

Bagikan

Puncak rangkaian 4 webinar dalam rangka memperingati ulang tahun ke 53 Prajaniti diselenggarakan pada Sabtu, 26 Juni 2021. Tema webinar 4 yang diambil Prajaniti Hindu Indonesia adalah “Membangun Ibu Kota Negara Baru Untuk Indonesia Maju” .

Tiga narasumber diundang mengisi webinar ini, yaitu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI Dr. Ir. H. Suharso Monoarta, arsitek senior yang juga penekun budaya Ir. Nyoman Popo Priyatna Danes, IAI, AA., dan milenial Hindu penggiat media sosial Ayuana Larasati, S.Ikom. Juga memberikan Pengantar AAGN Ari Dwipayana, Wakil Ketua Dewan Penasehat DPP Prajaniti Hindu Indonesia yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI.

Gede Narayana, S.E., M.Si, sebagai moderator.

Webinar yang dipandu Gede Narayana, S.E., M.Si, Ketua Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik DPP Prajaniti sebagai Moderator dimulai dengan rangkaian singkat Pembukaan, yang dipandu oleh Putu Laura sebagai MC. Setelah menyanyikan lagi Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Doa yang dibawakan oleh Samel Leslesy, putra Hindu dari Pulau Buru, Maluku. Selanjutnya, Ketua Umum DPP Prajaniti KS Arsana secara singkat menjelaskan  bahwa webinar ini diselenggarakan sebagai bentuk dukungan Prajaniti kepada Presiden Joko Widodo dalam memimpin negara dan bangsa ini menuju Indonesia Maju.

AAGN Ari Dwipayana saat memberikan pengantar.

AAGN Ari Dwipayana, selaku Wakil Ketua Dewan Penasehat DPP Prajaniti dalam pengantarnya di antaranya menyampaikan, “Ibu Kota baru akan dibangun oleh bangsa sendiri karena memiliki kemampuan untuk membangun Ibu Kota Negara yang kita inginkan”. Ari Dwipayana juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki banyak anak muda yang bertalenta, sehingga Ibu Kota baru ini dibangun oleh arsitek dan insinyur terbaik Indonesia yang tidak kalah dengan arsitek dan insinyur kelas dunia. “Saya berharap para arsitek dan insinyur terbaik Indonesia ini nantinya berkolaborasi dengan talenta global, agar mampu membawa teknologi terbaik, inovasi terbaik, dan juga kearifan terbaik dalam partisipasi pembangunan Ibu Kota ini” kata AAGN Ari Dwipayana di akhir pengantar.

Tri Handoko Seto, Dirjen Bimas Hindu yang juga hadir dalam webinar menyampaikan Arahan dan Harapan. Mas Dirjen Seto berharap nantinya komunitas Hindu dan Dirjen Bimas Hindu dilibatkan dalam membangun kawasan tempat ibadah umat Hindu di Ibu Kota Negara Baru, agar kekayaan kearifan budaya Nusantara tercermin dalam kompleks tempat ibadah tersebut.

Dr. Subandi Sardjoko sebagai narasumber 1.

Sesi pertama pada webinar ini diisi oleh Keynote Speaker Dr. Subandi Sardjoko, Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan yang mewakili Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas yang berhalangan hadir karena sedang menjalankan tugas ke Italia. Dalam materi yang dipaparkan, Dr. Subandi menyampaikan visi dan prinsip perencanaan IKN, yaitu IKN sebagai penggerak ekonomi, Tahapan Pemindahan, dan Analisis aspek keberagaman, sosial, dan budaya. Saat ditanya peserta tentang landasan hukum pembangunan IKN ini, Dr. Subandi menyampaikan bahwa IKN Baru akan dituangkan dalam bentuk Undang-undang yang sedang dibahas bersama DPR RI. “Dengan adanya UU IKN ini, maka akan ada kepastian hukum IKN,” kata Dr. Subandi.

Ir. Nyoman Popo Priyatna Danes, IAI, AA., sebagai narasumber 2

Sesi kedua diisi oleh Ir. Nyoman Popo Priyatna Danes, IAI, AA., Arsitek Desainer Ressorts di beberapa negara. “Ibu Kota Negara yang baru adalah kesempatan yang besar bagi Indonesia untuk membuat sebuah showcase dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu mengelola sumber daya kita dengan cerdas dan bijak serta berorientasi ke masa depan” Ucap Popo Danes.

Ayuana Larasati, S.Ikom., sebagai narasumber 3.

Sesi terakhir webinar ini diisi oleh Ayuana Larasati, S.Ikom., milenial Hindu pegiat media sosial yang juga punya hobby menyanyi. Ayuana berharap bahwa nantinya Ibu Kota Negara yang baru terdapat Puja Mandala untuk menggambarkan toleransi beragama di Indonesia.

( AA Indah Pitasari / Jakarta)

[telah dibaca 63 kali]


Bagikan