Dirjen Kebudayaan Dukung Candi Prambanan Menjadi Tempat Ibadah Hindu Nusantara dan Dunia

Bagikan

Hilmar Farid, PhD, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kementerian Dikbud Ristek), mendukung kebijakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyiapkan Candi Prambanan sebagai pusat ibadah Hindu dunia.

“Ke depannya harus kita tata agar orang berkunjung ke Candi Prambanan tidak hanya melihat bangunan candi di tanah lapang yang luas, namun juga harus mendapatkan inspirasi dari sejarah dan nilai-nilai spiritualnya. Kita bangkitkan living culture terkait Candi Prambanan,” kata Hilmar Farid saat menerima audiensi Tim Kerja “Pencanagan Candi Prambanan Menjadi Tempat Ibadah Hindu Nusantara dan Dunia” pada Selasa, 4 Mei 2021.

Tim Kerja Candi Prambanan bersama Dirjen Bimas Hindu dan Dirjen Kebudayaan.

Tim Kerja dipimpin langsung oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Dr. Tri Handoko Seto, S.Si., M.Sc. Mendampingi Dirjen Bimas Hindu saat audiensi adalah Yanto Jaya SH (Pengurus Harian PHDI Pusat), KS Arsana (Ketua Umum DPP Prajaniti sebagai penasehat Tim Kerja), Desak Putu Sriastiti, (Plt. Direktur Urusan Ditjen Bimas Hindu sebagai Ketua Tim Kerja), Dr. Budiana Setiawan (Ditjen Kebudayaan sebagai Sekretaris Umum Tim Kerja), Ketut Budiawan (DPP Dosen Hindu Indonesia sebagai Anggota Tim Kerja). Sedangkan Dirjen Kebudayaan didampingi oleh Dr. Restu Gunawan (Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan) dan Ni Ketut Wardani Pradnya Dewi S.S., M.A (Head of Cultural Heritage).

Guna memperlancar dan mempercepat realisasi pencanangan Candi Prambanan sebagai pusat ibadah Hindu dunia, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mendorong agar segera dibuat Memorandum of Understanding (MoU, Nota Kesepahaman) antara Kementerian Dikbud Ristek dan Kementerian Agama. “Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Jogyakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tempat wilayah berdirinya Candi Prambanan, juga harus dilibatkan dalam MoU ini. Kebetulan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Bhuwono X pernah menelepon saya terkait menghidupkan living culture ini. MoU sebaiknya secepatnya ditandatangani, usahakan di minggu ketiga atau keempat Mei 2021” kata Hilmar Farid. “Paling lambat awal Juni 2021, kita bisa mengambil momen Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni,” timpal Restu Gunawan.

Menyikapi perkembangan yang baik ini, Tim Kerja “Pencanagan Candi Prambanan Menjadi Tempat Ibadah Hindu Nusantara dan Dunia” yang dipimpin Agus Wijaya langsung melakukan konsolidasi menyiapkan langkah-langkah realisasi dengan mengadakan rapat virtual secara maraton menyiapkan Rancangan MoU.

Suasana Rapat Audiensi Tim Kerja Candi Prambanan dan Dirjen Kebudayaan.

(AA Indah Pitasari/Jakarta)

[telah dibaca 393 kali]


Bagikan